Pages

BERUNTUNGLAH UMAT NABI MUHAMMAD SAW YANG MENYUKAI WARNA INI ! DAN RUGILAH UMAT NABI MUHAMMAD YANG TIDAK MENYUKAINYA silahkan dibaca agar kamu tahu !

Kalau kita  berbicara tentang warna pakaian Rasulullah tidaklah terlallu jauh dari pembahasan kita tentang kecantikan berpakaian. Rasulullah tidak pernah membatasi satu warna saja dalam berpakaian, akan tetapi beliau lwbih memakai pakaian lebih dari satu warna.barangkali kita boleh mengatakan beliau memakai semua warna, hal itu bukanlah karena keadaan terpaksa, tetapi atas kemahuan beliau sendiri.
 Dengan demikian apakah boleh dikatakan bahwa beliau tidak mengutamakan suatu warna yang lain,  atau warna - warna tertentu ? Apakah beliau tidak membenci warna warna tertentu dan melarang memakainya?

 Jawabanya adalah beliau nengutamakan beberapa warna dan memujinya. Beliau juga membenci beberapa warna dan melarang memakainya.Rasulullah saw mengutamakan  warna hijau, beliau memakainya dan memujinya. Beliau juga mengutamakan warna putih, beliau memuji dan mewasiatkannya untuk memakainya.lantas mana diantara keduanya yang paling utama ?

 Nabi muhamnad saw membenci warna merah , pakaian warna kuning pakaian yang dicelup dengan kunyit. Beliau melarang pakai pakaian tersebut. Namun diriwayatkan bahwa beliau juga memakainya. Bagaimana dengan hal ini ?. Jawabannya , setelah membahas nash nash yang ada mengenai itu tampa perlu menghuraikan nash nash tersebut, karena takut terlalu panjang, maka kami dapat mengatakan bahwaNabi saw menyukai warna yang paling bersih dan tidak menyukai warna yang mencolok, seperti warna merah kuning dan pakaian yang dicelupi dalam kunyit.

 Lalu mngapa beliau memakai warna tersebut ?, beliau memakai al burd ( kain bergaris untuk diperselimutkan dalam badan ) bukanlah semuanya berwarna merah, kemudian benangnya trlebih dajhulu diwarnai sebelum ditennun. Sementara pakaian warna kuning pajaian yang dicelup dengan kunyit, diwarnai setelah ditenun.

 lalu apa bedanya memakai pakaian menajai pakaian yang diwarnai sebelum ditenun dan sesudah ditenun ?. Bahwa benang yang diwanai sebelum ditenun akan membuat warnanya pudar dan kilauan warnanya akan hilang. Karena gesekan geesekan yang terjadi saat proses penenunan. Karena inilah rasulullah pun mwnakainya di al burd, sebab ia diwarnai sebelum ditenun dan karena warnannya tidak terang dan mencolok.

 Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Nabi saw memakai pakaian warna kuning  dan pakaian yang dicelup dalam kunyit?, jawabannya, beliau menakai setelah pudar warnanya sebagai mana yang disebutkan dalam riwayat. Boleh jadi warna warnanya sudah luntur akibat sudah dicuci beraoa kalu.  atau membiarkannya dibawah trik matahatri beberapa hari sebelum dipakai.

  Diriwayatkan dari imam syafi i ra bahwa dia melarabg seseorang menakai pakaian yang dicelupkan dengan kunyit dalam keadaan apapun. Apabila seseorang menakai pakaian yang dicelub dengan kunyit imam syafii menyuruhnya untuk  mencuci pajaian tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa dengan dicuci dapat menghilangkan warna merah yang mencolik.

 Lantas mengapa rasulullah tidak menyukai warna merah ?  hadis yang diriwayatkan imam muslim mengatakan bahwa beliau membencinya, karena warna nerah adalah lambang orang orang kafir. Diriwayatkan dari jubair ra. Rasulullah melihatku memakai  dua pakaian yang dicelup dengan kunyit lalu beliau bersabda " : pakaian ini termasuk pakaian orang orang kafir oleh karena itu jangan dipakai.

 Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa abdullah bin amru bin asg berkata " apakah ibumu menyuruhmu memakai pakaian ini ?" aku jawab : apakah aku cuci saja pakaian ini  ?:  Beliau menjawab " : Tidak akan tetapi bakar saja. Dari hadits diatas menunjukkan bahwa pakaian tersebut pakaian wanita dan fesyen mwreka. Adapun suruhan ubtuk membakar keduanya., menurut sebagian ulamaq adalah  sebagai hukum dan peringatan keras dan sebagai peringatan kepada orang lain untuk mekakukan perbuatan seoerti itu.

 SEMOGA BERMANFAAT

No comments:

Post a Comment